Oleh : Atrisna (Guru
MAN Muara Enim)
A. Pendahuluan
Pendidikan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan
yang baik akan menghasilkan generasi
yang baik sehingga akan berdampak bagi negara dan bangsa yang lebih
maju. Setiap negara menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya untuk membangun
bangsa. Mesir terletak di
bagian timur laut benua afrika dan semenanjung sinai di barat daya benua Asia.
merupakan negara yang fokus pada sektor pendidikan untuk memajukan
negaranya.
Mesir
memiliki sistem pendidikan secara keseluruhan terbesar di Timur Tengah dan
telah berkembang dengan pesat sejak awal 1990-an. Dalam beberapa tahun terakhir
Pemerintah Mesir telah diberikan prioritas yang lebih besar dalam memperbaiki
sistem pendidikan. Menurut Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Mesir menempati
peringkat 116 di IPM. Dengan bantuan Bank Dunia dan organisasi-organisasi
multilateral lainnya Mesir bertujuan untuk meningkatkan akses pada perawatan
anak usia dini dan pendidikan serta masuknya ICT di semua tingkat pendidikan,
terutama pada tingkat tersier.
Berdasarkan
alasan di atas, dilakukan Perbandingan pendidikan antara Mesir dan
Indonesia. Perbandingan Pendidikan merupakan
suatu kegiatan menganalisa dua hal atau
lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan dan perbedaan-perbedaannya. Dengan
demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pegertian
sebagai usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek
dari sistem pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan-kesamaan dan
perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut.
B. Pembahasan
A.
Sistem Pendidikan di Negara
Mesir
1. Jenjang Pendidkan di Negara Mesir
Sistem pendidikan Mesir sangat sentralistik, dan dibagi menjadi tiga tahap:
a. Pendidikan
Dasar (Arab: التعليم الأساسى, transliterasi: al-Ta
aleem al-ʿ Asassī) terdiri dari Tahap primer dan tahap persiapan. Untuk pendidikan dasar 4-14 tahun: TK selama
dua tahun diikuti oleh sekolah dasar selama enam tahun dan sekolah persiapan
selama tiga tahun.
b. Pendidikan Menengah (Arab: التعليم الثانوى, transliterasi: al-Ta aleem al-ʿ Thanawī)
. Sekolah
menengah tahap selama tiga tahun, untuk usia 15-17.
c. Pasca Pendidikan Menengah (Arab:
التعليم الجامعى, transliterasi:
al-Ta aleem ʿ al-ʿ Gamme ī)
1) Pendidikan Dasar
Pendidikan di Mesir wajib dilakukan selama 9 tahun
akademik antara usia 6 dan 14. Selain itu, semua tingkat pendidikan bebas dalam
menjalankan pemerintahan sekolah. Menurut Bank Dunia, terdapat perbedaan besar
dalam pencapaian pendidikan yang kaya dan yang miskin, yang biasa dikenal
sebagai "kesenjangan kekayaan." Meskipun rata-rata tahun sekolah
diisi oleh orang kaya dan miskin hanya satu atau dua tahun, tetapi kesenjangan kekayaan mencapai setinggi
sembilan atau sepuluh tahun.
Pada tahun 1999-2000 angka partisipasi total
pra-siswa SD adalah 16 persen dan meningkat menjadi 24 persen pada tahun 2009.
Terlepas dari swasta atau negara dijalankan, semua lembaga prasekolah berada di
bawah Departemen Pendidikan. Adapun tugas Departemen yaitu untuk memilih dan
mendistribusikan buku pelajaran. Menurut
Departemen pendidikan, pedoman ukuran maksimum prasekolah tidak boleh melebihi dari 45 siswa. Departemen Pendidikan juga
mendapat dukungan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia untuk
meningkatkan sistem pendidikan anak usia dini dengan meningkatkan akses ke
sekolah-sekolah, peningkatan kualitas pendidikan dan membangun kapasitas para
guru. Lapis kedua wajib pendidikan dasar
adalah tahap persiapan menengah pertama atau tiga tahun yang lama. Pentingnya menyelesaikan
tingkat pendidikan ini adalah untuk menjaga siswa terhadap buta huruf sebagai
awal drop out pada tahap ini mudah surut
ke buta huruf dan akhirnya kemiskinan.
2). Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah terdiri dari tiga lintasan:
umum, kejuruan / teknis dan dualsystem. Pendidikan
kejuruan yang mewakili sekolah Kohl i Mubarak. Tahap sekunder umum mencakup 3
tahun pendidikan, sedangkan menengah kejuruan lagu bisa selama 3-5 tahun dan 3
tahun untuk sistem ganda masukkan pendidikan ke kejuruan tingkat menengah, para
siswa harus lulus ujian nasional yang diberikan pada akhir tahap sekunder.
Pada tahun 2004, 77,3 persen siswa yang
menyelesaikan tahap persiapan diperkirakan akan didaftarkan dalam tingkat
sekunder pendidikan ini, mahasiswa memiliki penilaian formatif dan sumatif
selama tahun pertama dan rata-rata akhir tahun ujian standar nasional untuk
tahun kedua dan tiga kualifikasi para siswa untuk mengambil Sertifikat
Pendidikan Menengah Umum-Thanawiya Amma, yang merupakan salah satu persyaratan
untuk masuk ke universitas.
3). Pendidikan Tinggi
Sistem Pendidikan Tinggi Mesir memiliki sistem pendidikan tinggi yang
sangat luas. Sekitar 30% dari semua orang Mesir
dalam kelompok usia yang relevan pergi ke universitas Menurut The
Economist, standar pendidikan di universitas publik Mesir "bukan
main". Departemen Pendidikan Tinggi mengawasi tingkat pendidikan tersier.
Dalam sistem pendidikan saat ini, ada 17 universitas umum, 51 publik lembaga
non-universitas, 16 perguruan tinggi swasta dan 89 perguruan tinggi swasta. Dari 51 lembaga non-universitas, 47 tahun dua-tengah
lembaga teknis (MTIs) dan empat adalah 4-5 tahun lembaga teknis yang lebih
tinggi]. Kohort pendidikan tinggi diperkirakan akan meningkat mendekati 6
persen (60,000) siswa per tahun khususnya tahun 2009 .
2. Jenis-jenis Pendidikan di Negara Mesir
a. Sistem pendidikan Formal
Sistem
pendidikan Mesir mempunyai dua struktur parallel:Struktur sekuler dan struktur
keagamaan Al Azhar. Struktur sekuler
diatur oleh kementerian Pendidikan. Struktur
Al Azhar dilaksanakan oleh kementerian urusan al azhar, ini sering juga disebut
Kementerian agama di negara-negara lain.
Selain dari kedua struktur ini, ada pula jenis sekolah yang diikuti oleh
sejumlah kecil anak-anak. Misalnya,
anak-anak cacat masuk ke sekolah-sekolah khusus; bagi yang ingin menjadi
militer masuk ke sekolah militer, dan ada pula generasi muda yang meninggalkan
sekolahnya dan mendaftar pada program-program nonformal yang diselenggarakan
oleh berbagai badan atau lembaga.
Diagram di bawah ini
menunjukkan kedua struktur pendidikan formal Mesir.
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
|
|
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
|
|
Teacher-Training
college
School
General
Secondary
School
Preparatory
school
Primary
school Eight
years
school
Grade
Age
100 percent of an age group
1). Sistem Sekolah Sekuler
Pendidikan wajib di Mesir berlaku sampai Grade 8 dan
ini dikenal sebagai pendidikan dasar.
Ada pendidikan taman kanak-kanak dan play group yang mendahului
pendidikan dasar, tetapi jumlahnya sangat kecil dan kebanyakan berada di
kota-kota. Pendidikan dasar ini dibagi
menjadi dua jenjang. Jenjang pertama
yang dikenal dengan Sekolah Dasar mulai dari Grade 1 sampai Grade 5, dan
jenjang kedua, yang dikenal dengan sekolah persiapan, mulai dari grade 6 sampai
Grade 8. Sekolah persiapan ini baru
menjadi pendidikan wajib dalam tahun 1984, sehingga nama “sekolah persiapan”
tidak tepat lagi.
Setelah mengikuti pendidikan dasar selama delapan tahun, murid-murid
punya empat pilihan:Tidak bersekolah lagi, memasuki sekolah menengah umum,
memasuki sekolah teknik menengah tiga tahun, atau memasuki sekolah teknik lima
tahun. Pada sekolah menengah umum, tahun
pertama (Grade 9) adalah kelas bersama.
Pada grade 10 murid harus memilih antara bidang sains dan nonsains (IPA
vs Non-IPA) untuk Grade 10 dan 11.
Pendidikan tinggi di universitas dan institusi spesialisasi lainnya
mengikuti pendidikan akademik umum.
Pendidikan pada sebagian lembaga perguruan tinggi berlangsung selama
dua, empat atau lima tahun tergantung pada bidang dan program yang
dipilih. Semenjak tahun 199, Sebagian tamatan sekolah teknik dibolehkan melanjutkan
ke pendidikan tinggi.
Pertambahan penduduk yang
begitu cepat di Republik Arab Mesir, berdampak meningkatnya tuntutan atas pendidikan,
dan seterusnya, meningkat pula jumlah murid.
Peningkatan jumlah murid ini sebagai pengaruh dari kenyataan bahwa
semenjak revolusi tahun 1952, Mesir selalu berjuang memperluas pendidikan
sebagai salah satu prasyarat untuk pembangunan sosial dan ekonomi.
2). Sistem Sekolah Al-Azhar
Sistem
sekolah Al Azhar hampir sama dengan sistem sekolah sekuler pada tingkat
pendidikan dasar. Perbedaannya ialah bahwa pendidikan agama islam lebih
mendapat tekanan. Tetapi untuk mata pelajaran kurikulumnya seperti
pada sekolah sistem sekuler. Grade 10 dan 11 sama untuk semua murid. Pada akhir grade 11, murid boleh memilih
apakah ingin masuk ke sekolah umum dua tahun lagi, atau masuk ke sekolah agama
selama dua tahun. Pada level
universitas, fakultas-fakultasnya sama dengan yang ada pada pendidikan sekuler tetapi kurikulumnya lebih menekankan
pada keagamaan. Selanjutnya, seluruh
pendidikan guru untuk pendidikan keagamaan hanya diselenggarakan dalam
lingkungan sistem Al Azhar. Sekolah-sekolah Al Azhar lebih sedikit muridnya
dibandingkan dengan jumlah murid sekolah sistem sekuler. Namun pada kenyataannya lebih besar jumlah
tamatan dari jalur Al Azhar yang masuk ke pendidikan tinggi dibandingkan dengan
tamatan sekolah sistem sekuler. Perlu dicatat juga bahwa tidak ada
pendidikan teknik pada sistem Al Azhar.
3). Pendidikan Vokasional dan Teknik
Upaya untuk memperluas
pendidikan kejuruan (vokasional) dan pendidikan teknik dimulai tahun
1950-an. Jumlah sekolah vokasional dan
teknik meningkat dari 134 (dengan 31.800 siswa) dalam tahun 1952 menjadi 460
buah (dengan siswa 115.600) dalam tahun 1960.
b. Pendidikan nonformal
Pendidikan non formal didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan pendidikan
terencana di luar sistem pendidikan formal.
Pendidikan ini dmaksudkan untuk melayani kebutuhan pendidikan bagi
kelompok-kelompok orang tertentu. Apakah
itu anak-anak, generasi muda atau orang dewasa;apakah mereka laki-laki atau
perempuan, petani, pedagang, atau pengrajin;apakah mereka dari orang kay atau
miskin. Di mesir, pendidikan nonformal
terutama dikaitkan dengan penghapusan iliterasi. Dengan demikian, kebanyakan program lebih
dikonsentrasikan pada pendidikan nonformal dalam aspek itu.
Semenjak
tahun 1967, Kementerian pemburuhan menyelenggarakan program penataran untuk
mendidik orang-orang yang telah menamatkan pendidikan tingkat dasar, dan
orang-orang yang putus sekolah formal yang berusia antara 12 dan 18 tahun. Mereka dilatih dalam keterampilan vokasional
yang cocok untuk lingkungan dan kemampuannya.
Pendidikan ini biasanya diselenggarakan selama sembilan bulan:tujuh
bulan di pusat-pusat latihan vokasional, dan dua bulan di tempat-tempat unit
produksi. Para peserta latihan kemudian
ditempatkan bekerja pada sektor pemerintah atau sektor swasta.
Di bawah
pengawasan Kementerian Perindustrian, ada 33
buah pusat pelatihan di berbagai governorat. Pusat-pusat pelatihan ini menyelenggarakan
program-program kilat bagi pekerja yang masih ”semiskilled” melalui pemagangan
di industri-industri, dan juga meningkatkan keterampilan para teknisi. Program bagi orang yang semiskilled ini
diikuti peserta yang berusia sekitar 17 tahun dengan lama program enam
bulan. Program pemagangan dapat pula
diikuti oleh murid-murid yang telah
tamat pendidikan dasar, atau mereka yang tidak akan melanjutkan pendidikannya
ke sekolah teknik. Program pemagangan ini berlangsung selama
tiga tahun. Untuk meningkatkan keterampilan karyawan, perusahaan memilih
karyawan yang telah punya pengalaman kerja minimal lima tahun untuk mengikuti
pelatihan teknis malam hari selama tiga
bulan.
3. Jenis-jenis Sekolah:
Secara umum, ada dua jenis sekolah pemerintah yaitu Sekolah Arab dan
Eksperimental Language Schools.
a. Sekolah Arab,
Pemerintah
menyediakan kurikulum nasional dalam Bahasa Arab. Sebuah
kurikulum pemerintah bahasa Inggris diajarkan
mulai pada tahun keempat Primer dan Perancis ditambahkan sebagai bahasa
asing kedua di Pendidikan Menengah.
b. Eksperimental
Language Schools, mengajar sebagian besar kurikulum pemerintah (Sains,
Matematika dan Komputer) dalam bahasa Inggris, dan menambahkan Perancis sebagai
bahasa asing kedua di Persiapan Pendidikan. Advanced kurikulum bahasa Inggris
disediakan dalam semua tahap pendidikan. Pelajaran sosial diajarkan dalam
bahasa Arab. Siswa diterima ke dalam kelas pertama pada umur tujuh; satu tahun
lebih tua dari sekolah-sekolah Arab.
Secara umum, terdapat empat jenis sekolah swasta:
1). Sekolah Ordinary, kurikulum mereka sangat mirip
dengan sekolah-sekolah pemerintah, tetapi sekolah-sekolah swasta lebih memperhatikan
siswa kebutuhan pribadi dan fasilitas sekolah.
2. Sekolah Bahasa, sebagian besar mengajarkan kurikulum pemerintah dalam
bahasa Inggris, dan menambahkan Perancis atau Jerman sebagai bahasa asing
keduaMereka diharapkan menjadi lebih baik daripada sekolah-sekolah lain, karena
fasilitas yang tersedia, namun biaya mereka jauh lebih tinggi. Beberapa sekolah
tersebut menggunakan bahasa Perancis atau Jerman sebagai bahasa pengantar
utama, tetapi mungkin sulit bagi siswa untuk belajar di universitas pemerintah
dalam bahasa Arab atau Inggris sesudahnya.
3. Sekolah Agama, adalah sekolah yang
berorientasi religius sebagai sekolah Azhar.
4.
Sekolah Internasional, adalah sekolah swasta yang mengikuti kurikulum
negara lain, seperti Inggris, Amerika, atau sistem Perancis, dan gelar yang
diterima dari mereka mendapatkan sertifikasi resmi dari Departemen Pendidikan,
untuk dapat memenuhi syarat untuk mendaftar ke universitas-universitas Mesir,
seperti sekolah menawarkan bahkan lebih baik daripada fasilitas & kegiatan
reguler sekolah swasta dengan biaya yang lebih tinggi, tapi dikritik akan
menyediakan tingkat pendidikan jauh lebih mudah dibandingkan dengan kurikulum
umum, dan beberapa universitas Mesir memerlukan nilai lebih tinggi daripada
siswa sekolah reguler sebagai minimum untuk pendaftaran, atau ekstra ijazah sekolah tinggi seperti SAT. Banyak
sekolah swasta yang dibangun oleh misionaris, saat ini berafiliasi dengan
gereja-gereja dan memberikan pendidikan yang berkualitas. Banyak sekolah swasta yang menawarkan program
pendidikan tambahan, bersama dengan kurikulum nasional, seperti Amerika High
School Diploma, sistem IGCSE Inggris, Perancis baccalauréat, Abitur Jerman dan
International Baccalaureate. Ini adalah jenis sekolah swasta di Mesir. Ini
adalah jenis sekolah swasta di Mesir.
B. Jenjang
Pendidikan Di Indonesia
Dalam usaha pemerataan pendidikan di
Indonesia, usia wajib belajar di Indonesia dimulai sejak 6 hingga 15 tahun
(wajib belajar 9 tahun) dan pemerintah
pusat serta pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan. Angka melek huruf Indonesia adalah sebesar 87,9%
atau menduduki peringkat 95 dari 179 negara yang disurvei (Wikipedia, 2010).
Menurut
pasal 14 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, jenjang pendidikan
formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan lebih lanjut pada bagian berikut.
a) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan
anak usia dini dapat diselenggaraan melalui jalur pendidikan formal, nonformal,
dan/atau informal, dalam bentuk Taman Kanak-Kanak, Raudhatul Athfal (RA), atau
bentuk lain yang sederajat. (pasal 28, UU
SISDIKNas, 2003)
Pendidikan
Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok
Bermain,Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat (pasal 28,
UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan ini sebagai
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan ini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
(Wikipedia, 2010).
b) Pendidikan Dasar
Menurut pasal 17 Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional tahun 2003, pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi pendidikan menengah (UU SISDIKNAS, 2003).
Pendidikan
dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama
9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pada pendidikan dasar ini pada umumnyan terbagi menjadi
Sekolah Dasar (6-12 tahun) dan Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun). Pada pendidikan dasar diberikan mata
pelajaran yang merupakan dasar bagi pendidikan tingkat lanjutan di tingkat
menengah atas.
Pendidikan
dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk
lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pada masa ini para siswa
mempelajari bidang-bidang studi antara lain: Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Seni, Pendidikan Olahraga, dan lain-lain.
Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian
Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama
pendidikan 3 tahun. Pada akhir pendidikan di Sekolah Menengah Pertama juga
diadakan ujian untuk menyelesaikan pendidikan 3 tahun.
3) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan
jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar (pasal 18, UU SISDIKNAS 2003),
dengan umur berkisar
16-18tahun.
Pendidikan menengah terdiri
atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan
menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kjuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat. Lama pendidikan menengah atas ini adalah 3 tahun.
Setiap jenjang terdapat ujian yang diselenggarakan oleh negara dibawa
Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian tersebut dilaksanakan pada akhir
pendidikan disetiap jenjang yang bertujuan sebagai syarat untuk yang melanjutkan pendidikan pada tingkat yang
lebih tinggi (ke akademi atau perguruan tinggi ).
Di Indonesia, pada Sekolah
Menengah Atas, jurusan yang ada adalah jurusan Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan
Bahasa, sedangkan di Sekolah Menengah Kejuruan banyak jurusannya. Pada Sekolah
Menengah Kejuruan, dilakukan pemisahan sesuai bidangnya. Sekolah Menengah
Kejuruan jurusan Otomotif,
Kimia, Teknik Komputer,
Elektronika, Gambar, Bangunan, Listrik, Bengkel, Kayu, Administrasi
Perkantoran, Akuntansi, Manajemen, Tata
Boga, Tata Busana, Tata Laksana, Kecantikan, Agribisnis, Holtikultura,
Perikanan, Kesenian, Musik, dan sebagainya (Kunandar, 2009).
Kenaikan
kelas pada tingkat sekolah menengah dilaksanakan pada tiap akhir tahun ajaran.
Pada akhir jenjang tingkat menengah, terdapat ujian nasional yang
diselenggarakan oleh negara dibawah Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian
tersebut juga dilaksanakan pada akhir pendidikan disetiap jenjang yang
bertujuan sebagai syarat untuk yang
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Tetapi ujian akhir pada
tingkat menengah ini belum bisa dijadikan dasar untuk masuk perguruan tinggi
(Kunandar, 2009).
Selain
jenjang pendidikan di atas, di Indonesia terdapat juga pendidikan lain sebagai
berikut.
1) Pendidikan Vokasi
Pendidikan
vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang
diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
2)
Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran
agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama (pasal 30, UU SISDIKNAS 2003).
3)
Pendidikan Kedinasan
Pendidikan
kedinasan merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh departemen atau
lembaga nondepartemen( pasal 29, UU SISDIKNAS 2003). Pendidikan ini berfungsi
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi
pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga nondepartemen.
4) Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan
jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan (pasal 31, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan ini berfungsi memberi
layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau reguler.
5)
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan
penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta
didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif
(bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB)
(pasal 32, UU SISDIKNAS, 2003). Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan
untuk peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat
terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu
dari segi ekonomi.
C.
Perbandingan Pendidikan di Mesir dan
Indonesia
Jenjang pendidikan di Mesir dan di Indonesia berdasarkan
perkembangan usia adalah sama. Perbedaan terdapat pada penekanan pendidikan
dasar, di Indonesia 9 tahun meliputi SD dan SMP, sedangkan di Mesir 8 tahun
yaitu pada Primary School.
Perbandingan jenjang pendidikan
di Mesir dan di Indonesia
C. Penutup
1. Sistem pendidikan Mesir sangat sentralistik, dan dibagi menjadi
tiga tahap yaitu. Pendidikan Dasar terdiri dari Tahap primer dan tahap
persiapan, Pendidikan Menengah
dan Pasca Pendidikan Menengah.
2.
Jenis pendidikan di negara Mesir terdiri dari pendidikan formal yang
meliputi sistem pendidikan sekuler, sistem pendidikan Al Azhar dan sistem
pendidikan vocasional, dan pendidikan non formal
3. Jenjang
pendidikan di Mesir dan di Indonesia berdasarkan perkembangan usia adalah sama.
Perbedaan terdapat pada penekanan pendidikan dasar, di Indonesia 9 tahun
meliputi SD dan SMP, sedangkan di Mesir 8 tahun yaitu pada Primary School.
D. Sumber Referensi
Himpunan Perundang-Undangan RI tentang Sistem
Pendidikan Nasional, 2003.
Kunandar, 2009. Guru Profesional. Rajawali Pers, Yogyakarta.
Syah Nur, Agustiar. 2001.
Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Penerbit Lubuk Agung. Bandung.
http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Egypt
http://www.mapsofworld.com/egypt/education/
http://countrystudies.us/egypt/71.htm